Meniran, Tanaman Gulma dengan Banyak Khasiat
MENIRANÂ Â (Phyllanthus niruri L.) adalah tumbuhan gulma yang memiliki khasiat luar biasa. Gulma ini merupakan herba dengan tinggi sekitar 40-70 cm dengan warna hijau muda hingga keputihan. Meniran tumbuh liar di tempat lembap seperti pesisir atau bahkan pekarangan rumah. Tumbuhan ini telah digunakan sebagai zat aditif dalam obat di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, meniran dikenal dengan nama sidukung anak dan telah digunakan sebagai tanaman obat selama bertahun-tahun. Tanaman meniran terdiri dari beberapa jenis walau yang umum digunakan dalam pengobatan hanya dua spesies, yaitu meniran hijau dan meniran merah. Meniran hijau memiliki batang berwarna hijau dengan daun berwarna hijau pula. Hal tersebut berbeda dengan meniran merah yang batangnya berwarna merah cokelat dengan warna daun hijau kecokelatan. Selain perbedaan warna batang dan daun, meniran hijau memiliki buah dengan tekstur yang licin sedangkan meniran merah dapat dicirikan dengan buah bertekstur kasar. Ekstrak meniran telah terbukti secara klinis memiliki sifat imunostimulan yang mampu merangsang daya tahan tubuh agar kebal terhadap penyakit dan meningkatkan kerja komponen sistem imun dengan mengaktifkan sel darah putih. Sel darah putih yang diaktivasi akan menghilangkan patogen penyebab penyakit yang nantinya akan keluar dari tubuh serta menghancurkan sel dalam tubuh yang sudah terinfeksi patogen. Gulma ini juga mengandung antioksidan terutama saponin, flavonoid, dan tanin. Antioksidan sendiri memiliki kemampuan untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas dan mampu menurunkan risiko penyakit. Antioksidan ini juga mempu meningkatkan fungsi dan kerja sistem imun. Selain sifat imunostimulan, meniran juga memiliki banyak manfaat dan kerap digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Pertama, Batu Ginjal Batu ginjal adalah terbentuknya endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam asam yang mengendap dalam urin. Ekstrak meniran yang mengandung flavonoid dan kalsium didapati mampu mencegah dan mengatasi batu ginjal yang bersifat asam itu Kedua, Asam Urat Asam urat adalah kondisi terjadinya radang pada sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Meniran sendiri diketahui mengandung natrium dan kalium yang mampu membentuk senyawa garam yang larut dalam air, karena itu kristal asam urat dapat dikeluarkan lama-kelamaan. Ketiga, Diabetes Diabetes adalah penyakit yang mengakibatkan kadar gula yang tinggi dalam darah. Meniran mengandung senyawa filantin dan hipofilantin yang secara aktif dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Selain ketiga penyakit di atas, masih banyak lagi penyakit yang dapat diatasi meniran. Dalam pengonsumsiannya, tumbuhan herbal ini umumnya diolah menjadi suplemen berbentuk bubuk atau sirup. Dosis rata-rata konsumsi meniran untuk orang dewasa adalah 500 mg kapsul per hari. Sedangkan untuk anak-anak belum tersedia. Selain suplemen, meniran juga dapat dikonsumsi sebagai teh. Tetapi, penelitian dalam konsumsi dan efektivitas obat ini masih terbatas. Maka dari itu, disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. (*) PENULIS : Annika Nabila Haradea, Mahasiswi Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: